Thursday, September 13, 2012

perangkap nyamuk

KREATIF Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana

Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]

Cukup mudah pembuatannya dan lebih aman karena tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan

Mari Kita Siapkan dulu bahannya :
- Botol plastik bekas ukuran 1.5 Liter.
-200 ml air
- 50 gram gula merah
- 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan, warung, atau pasar)

Langkah-langkah pembuatan:

1. Potong botol plastik di tengah. Simpan bagian atas/mulut botol.
Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]

2. Campur gula merah dengan air panas. Biarkan hingga dingin dan kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol.
Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]

3. Tambahkan ragi. Tidak perlu diaduk. Ini akan menghasilkan karbon-dioksida.
Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]

4. Pasang/masukkan  potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong.
Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]
5. Bungkus botol dengan sesuatu yang berwarna hitam, kecuali bagian atas, dan diletakkan di beberapa sudut rumah  Anda.
Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]

Dalam dua minggu, Anda akan melihat jumlah nyamuk yang mati di dalam botol.
Tips Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana [ www.BlogApaAja.com ]

Tambahan BRO
 kalo ternyata gula merah ini mengundang Semut Untuk datang gan hhihihi ..  Jangan Lupa diberi tempat seperti tempat susu kental gan biar tak disemuti  atau cara lainnya BRO dilingkarin dengan kapur anti semut gan, pokoknya ente akalin aja deh  Supaya semut pada ga dateng BRO hhehee thanks YAH

Prinsip Kerja Perangkap ini adalah

pertama ......., nyamuk suka karbon dioksida atau CO2
kedua .....gula merah dan ragi akan menghasilkan CO2
itulah penyebab mengapa nyamuk  mau datang berkunjung .. dan terpenjara hehe......

WEB ini hasil dari copi paste. di berbagai web site...... semoga berguna . ya broo di forum WORLD CREATIVE IDE You are welcome......,,,.............https://www.facebook.com/groups/worldcreativeidea/

Tuesday, July 17, 2012

TRICHODERMA SP SANG AGEN GANDA


TRICHODERMA SP .JAMUR  SEBAGAI AGEN HAYATI ORGANIK DAN SEBAGAI SALAH SATU JAMUR PEMBENTUK GAHARU..(DOUBLE AGEN) FOR GAHARU LOVERS

 Cendawan Trichoderma termasuk ke dalam Divisi Amastigomycotina, Kelas Deuteromycetes, Ordo Moniliales, Famili Moniliaceae dan Genus Trichoderma (Alexopoulus & Mims, 1979).  Koloni cendawan tumbuh cepat pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dengan permukaan putih sampai hijau dan anyaman misellium menyebar.  Pada koloni terbentuk zona cincin, sedangkan pada koloni yang lebih tua zona tersebut kurang nampak akibat adanya konidiofor baru pada bagian luar daerah pembentukan konidia.  Hifa hialin berdiameter 1,5-12 μm, septat berdinding halus dan bercabang-cabang.  Konidiofor bercabang banyak dan membentuk daerah seperti cincin pada media biakan.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll.
Sifat antagonis Trichoderma meliputi tiga tipe :
  1. Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen
  2. Beberapa anggota trichoderma sp menghasilkan toksin trichodermin. Toksin tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora patogen disekitarnya
  3. Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah
Pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma sp dapat dibuat dengan inokulasi biakan murni pada media aplikatif, misalnya dedak. Sedangkan biakan murni dapat dibuat melalui isolasi dari perakaran tanaman, serta dapat diperbanyak dan diremajakan kembali pada media PDA (Potato Dextrose Agar)




 Isolasi banyak dilakukan oleh kalangan peneliti maupun produsen pupuk, tetapi masih terlalu merepotkan untuk diadopsi oleh petani. Sebagai petani, untuk lebih efisiennya dapat memproduksi pupuk biologis yang siap aplikasi saja, sehingga hanya perlu membeli dan memperbanyak sendiri biakan murninya dan diinokulasikan pada media aplikatif. Atau jika menginginkan kepraktisan dapat membeli pupuk yang siap tebar untuk setiap kali aplikasi.




Hasil penelitian yang di muat pada  jurnal berbagai universtitas di tanah air, menunjukkan bahwa Trichoderma spp. yang diperbanyak pada media cair dimana media cair ini mengandung 15 g yeast extract dan 20 g sukrosa untuk setiap liter air mampu menekan penyakit rebah kecambah pada tanaman cabai yang disebabkan oleh R. solani. dan Jamur Trichoderma SP  ini telah di teliti oleh para ahli sebagai salah satu jamur pembentuk gubal gaharu..





INOKULAN GAHARU ON

INOKULAN GAHARU ON

Hergun  selaku pengembang agen hayati untuk serum/vaksin/ inokulan yang berlokasi di pekanbaru , dengan ini telah me-release inokulan/ Agen stress hayati untuk tanaman Gaharu /Agarwood/Eaglewood/Karas berbasis fungi dan ezim dan microba dengan nama "Gaharu On"
atau di singkat G-On.  Produk Inokulan Gaharu On ini  di kembangkan  oleh kami dalam media cair dan media jelly. ada berbagai fungi dan mikroba yang di kembangkan diantaranya fusarium oxysporum strain riau dan Aspergillus niger dan berbagai mikroba lainnya hasil racikan dari perusahaan kami, dan dapat di aplikasikan pada pohon gaharu sebagai inokulan yang memacu terbentuknya gaharu.



Selain di bidang pembuatan inokulasi, kami juga bergerak dalam pembibitan gaharu dari jenis Aquilaria Malacensis. mulai dari biji , kecambah dan bibit dari tinggi 20-25 cm hingga 2 meter.


untuk inokulasi di kembangkan dari mikroba yang di dapatkan dari gaharu itu sendiri di antaranya seperti fusarium oxysporum, fusarium solani, aspergilus dan tambahan dari mikroba pendegrasi selullosa .



dengan pemberian agen stress ini di harapkan pohon gaharu yang biasanya secara alami membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menghasilkan gaharu dapat di percepat dengan teknologi inokulasi dengan bantuan mikroba ini.  hasil uji dari "inokulan gaharu on"  pada pohon gaharu aquilaria malacensis dalam 2 minggu sudah menunjukan terjadinya reaksi pembentukan gaharu.
\
Sebagai pengembang  inokulan  'GAHARU ON'  kita juga menyediakan forum untuk pemerhati / pembudidaya gaharu di facebook yang beranggotakan para pembudidaya gaharu, peneliti gaharu, dan pedagang gaharu serta berbagai pengembang inokulan dari tanah air dan negara tetangga seperti dari malaysia, singapora, thailand, brunei dsb , bagi anda yang berminat untuk bergabung silahkan gabung dengan forum Agarwood Inoculant Producer Association,  

Saturday, August 19, 2006

WILD BETTA FROM INDONESIA

Betta bellica, Sauvage, 1884


Origin: Indonesia; Sumatra, Malaysia; Malakka(Malay penisula), Perak, and Thailand(325 km south of Bangkok in the vicinity of Prochuats Khirikan). According to Ladiges Betta bellica was found in Malaysia in a large swamp, densely grown both above and below the water. This large swamp is probably the swamps next to the Kinta river, a tributary to the Perak river.
Etymology: Bellica means warlike.
Synonyms: Betta fasciata, Betta bleekeri, Regan, 1909.
First European import: Germany, 1905, by J. Reichelt, who caught the fish in Sumatra
Description:See pictures. A blueish form also exists.
Care: Although the latin name suggests otherwise, Betta bellica are peaceful fish, suitable for larger community tanks, although they shouldn't be kept together with very small fish. In smaller tanks the fish are shy and don't show their colors, but in large well planted tanks with lots of hideouts the fish will show themselves with full color. The tank needs to be covered extremely well, since the fish will jump through the smallest hole. In it's original habitat Betta bellica can be found in extremely soft and acidic water, Vierke describes pH 4.6, temperature 28 degrees and electrical conductivity 33 mS. In an aquarium the fish can be kept in acidic to neutral , not too hard and clean water. Frequent waterchanges are important, the fish will show signs of discomfort in polluted water, among which brownisch spots on the body. Temperatures in the higher regions. Since the fish get very accustomed to their environment, it's best to buy some juveniles and to keep them in the same tank all their life, otherwise the fish may become very shy.
Temperature:24-30 degrees.
Feeding:Small and large live food(Insects!!!), but also frozen and flake food. The fish can actually get bored with food, and may refuse to eat if no varied diet is offered.
Size:Up to 11 cm(13.5 cm has also been reported)
pH: 6.0-7.5
Breeding: Betta bellica is the largest bubblenester of the betta family. The male will build a large bubblenest at the surface of the tank, or a more compact nest under floating plant leaves. The fish has both been described as incredibly difficult to breed(Baensch and Riehl, 1990), and as easy and will spawn in a community tank(A. van den Nieuwenhuizen, 1998). Much seems to depend on food! In nature B. bellica eats almost exclusively dragon and damsel fly larvae according to Quek, Ng and Chung (1994). Probably the imagos are also eaten in nature in the season judging from the feeding behaviour that occurs in tanks when fed live flying insects. The fish focus on the insects, not letting them out of sight, and wait until they settle down. Then they curl their body in an s-like shape and jump. The fish hardly ever miss.Besides proper food, higher temperatures(28) and acidic to neutral and soft(GH below 5) water seems to induce spawning. In natural circumstances the fish inhabit pools and streams with low pH and low hardness in a swamp. At the start of the rain season the swamp will flood, and the fish will occupy the flooded shallow water with an abundance of small live food, where they will start making bubblenests and breed.
Sexual dimorphism:Males much more colorful and larger. As long as the fish have a striped appearance the difference cannot be seen.
Prices:Netherlands, 7€.
Additional:Baensch and Riehl(1990) describe that the fish occasionally rest on leaves on the surface, outside of the water. A similar behaviour has been observed by me in Betta miniopinna, but only when the water was foul. Probably the fish will try to escape from an unsuitable environment.
Betta bellica was originally described from Malaysia, Malakka, and Betta fasciata was described from Sumatra(Werner, 1939). Fasciata was supposed to have a blueish groundcolor and to remain a bit smaller, up to 10cm. See also description.
Picture references:Picture 1: Ernst van Genne.Picture 2+3:Peter Jan-Taheij
References:Baensch, H. A., Riehl, R.(1982): Aquarien Atlas I. Mergus Verlag, Melle, Germany.(click on the link to buy this book)Schäfer, F.(1997): Aqualog - All Labyrinths, Verlag A. C. S. Gmbh., Mörfelden - Walldorf, Germany.Werner, K.(1939): Kamer-Aquaria. N. V. Kosmos, Amsterdam, The Netherlands.Singer, T. A.(1980): Labyrint vissen. Zuidgroep B. V., Best, The Netherlands.
Hoedeman, J. J.(1969): Aquariumvissen encyclopedie 5. Elsevier Nederland B. V., Amsterdam, The Netherlands.Richter, H. J. (1979): Das Buch der Labyrinthfische. Verlag Neumann-Neudamm, Melsungen, Germany.
Linke, H.(1980): Labyrinthfische - Farbe im Aquarium. Tetra Verlag, Melle, Germany.