Tuesday, July 17, 2012

TRICHODERMA SP SANG AGEN GANDA


TRICHODERMA SP .JAMUR  SEBAGAI AGEN HAYATI ORGANIK DAN SEBAGAI SALAH SATU JAMUR PEMBENTUK GAHARU..(DOUBLE AGEN) FOR GAHARU LOVERS

 Cendawan Trichoderma termasuk ke dalam Divisi Amastigomycotina, Kelas Deuteromycetes, Ordo Moniliales, Famili Moniliaceae dan Genus Trichoderma (Alexopoulus & Mims, 1979).  Koloni cendawan tumbuh cepat pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dengan permukaan putih sampai hijau dan anyaman misellium menyebar.  Pada koloni terbentuk zona cincin, sedangkan pada koloni yang lebih tua zona tersebut kurang nampak akibat adanya konidiofor baru pada bagian luar daerah pembentukan konidia.  Hifa hialin berdiameter 1,5-12 μm, septat berdinding halus dan bercabang-cabang.  Konidiofor bercabang banyak dan membentuk daerah seperti cincin pada media biakan.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll.
Sifat antagonis Trichoderma meliputi tiga tipe :
  1. Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen
  2. Beberapa anggota trichoderma sp menghasilkan toksin trichodermin. Toksin tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora patogen disekitarnya
  3. Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah
Pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma sp dapat dibuat dengan inokulasi biakan murni pada media aplikatif, misalnya dedak. Sedangkan biakan murni dapat dibuat melalui isolasi dari perakaran tanaman, serta dapat diperbanyak dan diremajakan kembali pada media PDA (Potato Dextrose Agar)




 Isolasi banyak dilakukan oleh kalangan peneliti maupun produsen pupuk, tetapi masih terlalu merepotkan untuk diadopsi oleh petani. Sebagai petani, untuk lebih efisiennya dapat memproduksi pupuk biologis yang siap aplikasi saja, sehingga hanya perlu membeli dan memperbanyak sendiri biakan murninya dan diinokulasikan pada media aplikatif. Atau jika menginginkan kepraktisan dapat membeli pupuk yang siap tebar untuk setiap kali aplikasi.




Hasil penelitian yang di muat pada  jurnal berbagai universtitas di tanah air, menunjukkan bahwa Trichoderma spp. yang diperbanyak pada media cair dimana media cair ini mengandung 15 g yeast extract dan 20 g sukrosa untuk setiap liter air mampu menekan penyakit rebah kecambah pada tanaman cabai yang disebabkan oleh R. solani. dan Jamur Trichoderma SP  ini telah di teliti oleh para ahli sebagai salah satu jamur pembentuk gubal gaharu..





No comments: